Arti Sebuah Kehidupan


genting dengan irama nya . sesekali hujan membuat bising seolah bernyanyi di atap langit, hujan turun dengan lebatnya,
"hehe, sepertinya lagi ujan nih"
laki-laki itu tampak memandang langit yang gelap
seolah memikirkan sesuatu,
memang harus hari ini ya,

Ia pun mulai mengayuh kan sepeda nya, jalan yang licin agak sulit dikendali lantaran membuatnya hujan dan,  tampak jelas dari wajahnya yang lesu lantaran lelah, namun gerakannya yang gesit seolah menampakkan hal yang sebaliknya.
---------XXX---------------
namun rasa penasaran terus bergemuruh dan tak ingi
dengan perlahan Ari tampak mendekat ke bibir dinding itu

Grraaa......, suara raungan terdengar keras dan panjang, memecahkan kesunyian yang ada

seketika saja Ari terjatuh, seolah ia lumpuh. kakinya pun terus bergetar dengan hebatnya. Ia yang tadi nya percaya diri pun hilang seketika

"bodoh, bodoh, bodoh, aku sudah terlanjur di sini" ucap nya pelan yang tampak menasehati diri sendiri.

Ia kembali berada di bibir lorong itu. Dengan perlahan Ari menghadapkan wajahnya ke lorong gang gelap itu. Mata nya terus mengamati namun tak ada satupun yang terlihat. Cahaya tak sampai ke sana lantaran begitu panjang dan dalam. Ari pun langsung mengambil handphone yang ada di saku celananya. dengan jemari yang cepat ia mulai seolah ingin melakukan sesuatu dengan hp tersebut.

cahaya pun muncul dari belakang benda itu dan berubah menjadi senter. Cahaya yang terang itu ia hadapkan ke lorong gelap. Namun masih tak ada satupun yang terlihat. Ari pun memutuskan masuk ke dalam dengan perlahan. Sesekali ia menoleh ke belakang.

Dengan samar tampak seperti tubuh manusia terbaring. Ia pun langsung mempercepat langkahnya, dan ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri. begitu sudah mendekat, jelas sekali ini merupakan sesosok manusia. Dengan goresan yang banyak dan baju yang berlumuran dengan darah. Ari pun berganti melihat wajah orang itu. Tampak matanya masih terbuka dengan bola mata yang penuh rasa takut seolah ia terbunuh dengan cepatnya. Namun sungguh aneh, walaupun dengan baju yang berlumuran darah itu, tak tampak sedikitpun bajunya tersayat-sayat atau pun robek.

seketika itu pula ia langsung menggunakan telepon nya. dan menaruh nya di dekat telinganya

"ayo, ayo, angkat teleponnya". ucap Ari cemas

999 sadar bila kalau

"lha, kok kamera depan sih" ucap Ari menggerutu

namun bukan hanya ia saja yang ada di kamera itu, melainkan sesosok benda besar yang bermata merah yang terang. tangannya terluka dan menalirkan darah yang deras, rintikan hujan yang dingin membuat suasana semakin mencekam
tampak ia , namun dibelakang tubuhnya tampak seperti iapun segera

Ari pun lari dengan sekencang kencangnya, ia bahkan tidak perduli dengan HP yang baru saja terjatuh tertinggal.

Aku yang dengan tangan yang terluka Ari terus berlari , aku mulai menjauh dan mencari tempat perlindungan. Dalam sebuah gang yang sempit, aku bersembunyi.

rintikan air bahkan angin pun langsung berhenti, dunia seolah berhenti dalam sekejap, bahkan ia , sungguh tak bisa

Rintik-rintik air memang telah berkurang, namun jalanan yang basah dan keadaan masih tampak gelap tetaplah berbahaya
20:26 20/03/2013

Muncul 2 benda aneh yang menghalangiku. Dengan bentuk seperti anjing dan berbadan besi. Sosoknya sungguh menakutkan, dengan sorot mata yang
“apa-apaan ini”

Kaki bergetar, lantaran terluka dan dengan lari yang begitu memaksa, darah pun mengalir dari kakiku,
terlihat jelas cahaya yang tampak sipserti snar kecil mbergerak keaarhku,

peri kecil seperti
"orang ini bicara apa sih", ucap Syarif dalam hati

begitu ia berhadapan dengannya, ia langsung melihat matanya begitu indah dan sayu. dengan bermandikan sinar bulan yang terang.
"maaf, apakah kamu ada yang terluka"
"aku baik-baik saja kok, tak perlu kau perduli padaku" balas ku cuek
tampak sebelumnya ia khawatir namun, mendengar itu ia tersenyum dengan lembut.
Tolong jangan sembunyikan itu, bila tidak nyawa anda bisa terancam
ba-bagaimana kamu mendapatkannya

3:42 28/03/2013
keesokkan harinya ia bertemu dengan
kamu
metal gear, Raiden
"Gua punya ide, kenapa kita gak mainin game nya dulu, siapa tahu kita bisa menemukan petunjuk" candanya,
"Capek deh, saya gak ngomongin game"

Atlantica Online

Seluruh orang yang disana begitu asiknya menikmati yang ada di sana. namun sesekali ia membuka browser dan mencari berita



3:49 28/03/2013

Star-Night


Angin bertiup dengan hebatnya, meniupkan dedaunan hingga sejauh mata memandang. Yang mana angin meniupkan juga ranting, air, debu, dan segalanya. Begitulah suasana hujan saat itu, begitu lebat. Air pun turun menghujani setiap benda di bawahnya. sesekali hujan membuat bising seolah bernyanyi di atap langit.

Tampak seseorang memandang langit yang gelap itu. dengan perlahan ia menadahkan tangannya ke luar, tangannya pun menjadi basah

"sepertinya hujan akan berlangsung lama" gumam Ari

laki-laki ini tampak gelisah, iapun melihat HP nya yang dan menyala biru, ia pun terpaku pada layar yang kecil dan memperhatikan angka yang ada.
"08.00, huh gimana nih", ucap ari yang mengeluh

===100 Misteri Dunia Yang belum terungkap===

"i-ia bu"
"jangan memaksakan diri, kamu itu fisiknya lemah dari dulu,
"i-ia, ini juga mau balik kok"
"ini sudah terlalu gelap"

namun hujan terjadi walau keadaan di musim kemarau

Ari memang jarang pulang lebih dari azan isya, sejak ia merupakan anak yang rentan. hal itu berubah ketika ia membaca buku. Seolah ia merasa kesehatannya tak lebih berharga dari buku itu. sesekali ia melihat buku dengan sampul plastiknya sudah terkoyak.

hal itu merupakan kejadian 3 tahun yang lalu ketika ia masih duduk di bangku smp. sebuah kebakaran terjadi dan menewaskan seluruh orang yang ada disana, dan termasuk ayah nya. Namun, banyak kejadian misterius terjadi, salah satunya hampir dari seluruh

Dengan agak memaksakan diri Ari berniat untuk melawan hujan yang lumayan deras. ia pun membuka

Ia pun mulai mengayuh kan sepeda nya, jalan yang licin agak sulit dikendali lantaran membuatnya hujan dan,  tampak jelas dari wajahnya yang lesu lantaran lelah, namun gerakannya yang gesit seolah menampakkan hal yang sebaliknya.

"hujan membuat suasana menjadi sepi, sangat sedikit

"ia jelas galau. Buku yang baru ia beli justru tidak memberi petunjuk sedikitpun. Ia pun menundukkan wajahnya, dan menggenggam tangannya sekuat-kuatnya,
dalam hujan seolah ia menangis, namun tak ada satupun suara yang terdengar, tangisan bisu.
Mendadak saja ia berbalik , ia merasa melewatkan sesuatu dan itu di belakangnya, Sesuatu yang besar atau yang bergerak cepat,

namun rasa penasaran Ari tampak terus bergemuruh dan tak ingin berhenti, tampak ada sesuatu yang bergerak dalam gang kecil itu, gang itu diapit oleh 2 ruko besar sehingga . Dengan perlahan Ari tampak mendekat ke bibir dinding itu, sekedar ingin memuaskan hasrat yang terbendung. begitu ia ingin melihat,

Grraaaooorrh......, suara raungan terdengar keras dan panjang, memecahkan kesunyian yang ada

seketika saja Ari terjatuh, seolah ia lumpuh. kakinya pun terus bergetar dengan hebatnya. Ia yang tadi nya percaya diri pun hilang seketika

"bodoh!, bodoh!, bodoh! aku harus membunuh perasaan ini" ucap nya pelan yang tampak menasehati diri sendiri.

Ia kembali berada di bibir lorong itu. Dengan perlahan Ari menghadapkan wajahnya ke lorong gang gelap. Mata nya terus mengamati namun tak ada satupun yang terlihat. Cahaya tak sampai ke sana lantaran begitu panjang dan dalam. Ari pun langsung mengambil handphone yang ada di saku celananya tadi. dengan jemari yang cepat ia mulai seolah ingin melakukan sesuatu dengan hp tersebut.

cahaya pun muncul dari belakang benda itu dan berubah menjadi senter. Cahaya yang terang itu ia hadapkan ke lorong gelap. Namun masih tak ada satupun yang terlihat. Ari pun memutuskan masuk ke dalam dengan perlahan. Sesekali ia menoleh ke belakang.

Dengan samar tampak seperti tubuh manusia terbaring. Ia pun langsung mempercepat langkahnya, dan ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri. begitu sudah mendekat, jelas sekali ini merupakan sesosok manusia. Dengan goresan yang banyak dan baju yang berlumuran dengan darah. Ari pun berganti melihat wajah orang itu. Tampak matanya masih terbuka dengan bola mata yang penuh rasa takut seolah ia terbunuh dengan cepatnya. Namun sungguh aneh, walaupun dengan baju yang berlumuran darah itu, tak tampak sedikitpun bajunya tersayat-sayat atau pun robek.

seketika itu pula ia langsung menggunakan telepon nya. dan menaruh nya di dekat telinganya

"ayo, ayo, angkat teleponnya". ucap Ari cemas

999 sadar bila kalau

"lha, kok kamera depan sih" ucap Ari menggerutu

namun bukan hanya ia saja yang ada di kamera itu, melainkan sesosok benda besar yang bermata merah yang terang. tangannya terluka dan menalirkan darah yang deras,
tampak ia , namun dibelakang tubuhnya tampak seperti iapun segera, dengan sekejap ia melemparkan hp nya kebelakang

ia terus berlari dan lari. dan semakin memasuki gang kecil itu,

Ari pun lari dengan sekencang kencangnya, ia bahkan tidak perduli dengan HP yang baru saja terjatuh tertinggal.

Dengan tangan yang terluka Ari terus berlari , ia mulai menjauh dan mencari tempat perlindungan. Dalam sebuah pohon dan semak belukar. ia tampak kecapean, nafasnya tak menentu.  rintikan hujan yang dingin membuat suasana semakin mencekam

ia bingung, p. Tak begitu jelas dari pandangan Ari apa yang menyerang nya.

==========

Muncul 2 benda aneh yang menghalangiku. Dengan bentuk seperti anjing dan berbadan besi. Sosoknya sungguh menakutkan, dengan sorot mata yang

“apa-apaan ini”

Kaki bergetar, lantaran terluka dan dengan lari yang begitu memaksa, darah pun mengalir dari sela-sela bajunya, ia terus terdiam dan mencoba menenangkan diri.

Begitu ia berhadapan dengannya, ia langsung melihat matanya begitu indah dan sayu. dengan bermandikan sinar bulan yang terang.

"Ensshuc"

"Kein Problem"

balas Ari sembari terus memandang matanya

tampak sebelumnya ia khawatir namun, mendengar itu ia tersenyum dengan lembut.

tampak rumah masih belum terkunci, begitu juga lampu rumah yang belum dimatikan. seolah rumah itu dibiarkan begitu saja. ia pun melihat seorang perempuan tua yang tak lain adalah ibunya.
ia menyelimuti tubuhnya dengan kasur yang tebal

"tidak, tidak, ari justu sebaliknya...
ini merupakan petunjuk tentang kematian ayahku"

======================

Kriiiiiiing...!!, kriiiiiiiiing…!!!

Alarm pun berbunyi, seakan-akan dia memarahi semua orang. Dari balik selimut, muncul tangan yang mendekati dan mematikan kebisingan yang ada. Harus diakui, Ari sendiri yang menyetel jam pada pagi hari. Itu biasa ia gunakan untuk belajar atau semacamnya. Tapi sepertinya niat Ari untuk bangun hari ini hampir mendekati kritis. Semua ini lantaran kejadian kemarin, ia hampir tak tidur sama sekali.

Suara azan pun hampir terbawa, dinginnya cuaca saat itu benar-benar membuatku ingin tidur dengan lebih lama. Aku selimutkan seluruh tubuhku dengan seluruh kain yang ada diseluruh tubuhku.

Ari akhirnya mulai terbangun, Namun entah kenapa mata nya masih ingin tertutup lebih lama. Ngantuk, pegeel, capek, ditambah kejadian gila tadi malam,

Akhirnya, Ari memutuskan bertemu dengan Temannya Santosa , namun ia lebih akrab dipanggil dengan Santos, entah mengapa ia lebih senang dengan panggilan itu. panggilan ke barat-baratan

kamu
Wah gue tahu nih, lagi ngomongin "Metal Gear Rising", ya
"Santos pun berdiri mendekati

"Gua punya ide, kenapa kita gak mainin game nya dulu, siapa tahu kita bisa menemukan petunjuk" candanya.
"Capek deh, saya enggak ngomongin game" Balas Ari,

Tampak dari raut wajahnya marah bercampur malas. Ari yang lemas langsung menuju pintu kamar. Nampak ia sangat berharap banyak namun setelah ia tahu bila temannya justru menertawakan nya muncul raut kekecewaan dari nya. pastinya sebuah ke sia-siaan dia terus berada di sini. tak ada pilihan bagi Ari selain mencarinya sendiri.

"Tos, saya pamit ya"
"ya,ya tapi mau kemana nih,"
"ke warnet depan bentaran, quota modem nya udah abis"
"kok, mending disini aja, kalau mau main, saya juga sudah update video terbaru nih"
"bantuin? mending saya sendiri aja deh"
"ya,ya nanti kalo anjingnya udah ketemu, balikin ke Raiden ya"
"A
"wa'alaikum salam"

ia pun melihat sosok ari dari balik jendela. Ekspresi candapun berubah, ia pun mulai menunjukkan ekspresi yang aslinya.
"tapi gue juga gak pengen loe terikat dengan masa lalu"

===ccc====

Dungeon.net merupakan tempat Ari dan santos biasa bermain game online. lokasinya tepat di seberang jalan rumah. dengan berlantaikan tiga, menjadikan tempat ini lumayan elit. Suasana disana masih lenggang, hal itu wajar sebab suasana masih menunjukkan 9 pagi.

Seluruh orang yang disana. Disana merupakan surga para pecinta game. Ari masuk begitu saja seolah sudah terbiasa dengan suasana tersebut. begitu asiknya menikmati yang ada di sana.  dengan cepatnya ia langsung menekan huruf-huruf yang ada di keyboard itu. suara keyboard pun terdengar keras, dan sangat tidak nyaman namun hal itu wajar sebab ini merupakan tempat umum. Ari berusaha senyaman mungkin, mungkin dengan suasana

namun hanya Ari sendiri saja yang berbeda. sesekali ia membuka browser dan mencari berita.  Tampak ia berusaha mencari informasi. ia pun membuka google dan mengetik hal-hal yang berupa misteri.

99999----99999999

dia cantik belu
dia begitu cantik, padahal

3:49 28/03/2013
oh, it's beautiful, ohhh, bau darah yang nikmat, raut , mencerminkan kesenangan yang teramat sangat

target sepertinya dari
dengan menggunakan sniiper itu, terlihat dd yang sedang
ari pun dihujani peluru yang berbaris rapi

------------XX--------------

"tolong, bunuh aku, itulah yang paling ku ingikan di dunia ini"
Powered by Blogger